Bayangan Gelap di Balik Keinginan Si Buta Yang Serakah

Kasus ini mengejutkan masyarakat. Banyak yang tidak percaya bahwa Darma, yang dikenal bijaksana, bisa melakukan hal seperti itu.
Bayangan Gelap di Balik Keinginan Si Buta Yang Serakah
Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pria bernama Darma. Ia buta sejak lahir, tetapi memiliki kecerdasan dan intuisi yang tajam. Ia sering dianggap sebagai sosok bijaksana yang mampu memberikan nasihat kepada siapa saja yang membutuhkan. Orang-orang menghormatinya dan sering datang untuk meminta petuah. Namun, di balik semua itu, Darma memiliki hati yang serakah.

Darma sering memanfaatkan kepercayaannya untuk memperoleh keuntungan pribadi. Ia menyusun rencana licik untuk menguasai harta benda orang-orang yang meminta bantuannya. "Aku mungkin buta, tapi bukan berarti aku tidak bisa memiliki segalanya," pikirnya.

Suatu hari, seorang wanita kaya bernama Ratna datang untuk meminta nasihat. Ia merasa bingung karena warisan keluarganya menjadi sumber pertikaian. Darma mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian, tetapi di dalam hatinya, ia melihat peluang besar. "Aku akan membantumu," kata Darma dengan suara penuh empati. "Tapi, kamu harus memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih."

Ratna, yang merasa tidak punya pilihan, memberikan sejumlah uang besar kepada Darma. Namun, Darma tidak berhenti di situ. Ia terus memanipulasi Ratna dan membuatnya percaya bahwa hanya dia yang bisa menyelesaikan masalahnya. Dengan tipu muslihat, Darma berhasil menguasai sebagian besar kekayaan Ratna.

Kebohongan Darma mulai terungkap ketika seorang pemuda bernama Arif, yang juga pernah menjadi korban, memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam. Arif mengumpulkan bukti dan mengajak para korban lainnya untuk bersatu. Mereka akhirnya melaporkan Darma kepada pihak berwenang.

Kasus ini mengejutkan masyarakat. Banyak yang tidak percaya bahwa Darma, yang dikenal bijaksana, bisa melakukan hal seperti itu. Di pengadilan, Darma berusaha membela diri dengan mengatakan, "Aku buta, aku tidak mungkin melakukan ini." Namun, bukti dan kesaksian para korban terlalu kuat untuk disangkal.

Darma akhirnya dijatuhi hukuman. Di dalam penjara, ia merenungkan perbuatannya. "Aku buta, tapi aku juga buta akan kebaikan," gumamnya.

Cerita ini menjadi pelajaran bahwa kebijaksanaan sejati tidak diukur dari kata-kata, tetapi dari tindakan. Kota kecil itu belajar untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan atau reputasi, tetapi juga dari integritas dan hati nurani.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

Mandiri - Saifullah (1460019181044)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.

Penulis

Saifullah.id
PT Saifullah Digital Advantec

Posting Komentar

Popular Emoji: 😊😁😅🤣🤩🥰😘😜😔😪😭😱😇🤲🙏👈👉👆👇👌👍❌✅⭐