PayPal adalah aplikasi pembayaran digital yang mempermudah Penjual dan Pembeli dalam bertransaksi online.
PayPal menerapkan aturan yang sangat ketat, terutama untuk melindungi Pembeli dari Penjual nakal. Namun mereka tidak tahu aturan ini justru dimanfaatkan penipu untuk mengelabui Penjual.
Banyak kasus yang terjadi di Indonesia dimana Pembeli justru yang seringkali menipu Penjual saat transaksi pakai PayPal.
Kejadian ini kerap terjadi pada pedagang kecil yang tidak begitu pandai dalam menggunakan fitur PayPal.
Ada satu jenis pembayaran yang seringkali merugikan Penjual, yaitu jenis pembayaran Untuk Barang & Jasa (Goods and Service).
Berdasarkan cerita pengalaman para pedagang dan berita yang sering muncul di sosial media, banyak pedagang dirugikan ketika pembeli menggunakan metode pembayaran Barang dan Jasa.
Hal ini di sebabkan banyaknya penipu di Indonesia yang memanfaatkan metode ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
Para penipu ini menggunakan modus berpura-pura barang dan jasa yang mereka beli tidak dikirim atau tidak dipenuhi oleh Penjual, sehingga mereka mengklaim pengembalian uang ke PayPal.
Parahnya, sistem PayPal ternyata sangat mudah dibodohi oleh penipu tersebut. PayPal dengan gampangnya memenangkan penipu walaupun Penjual sudah memberikan invoice atau nomor resi pengiriman.
Walaupun barang dan jasa sudah di kirim dan bahkan sudah diterima oleh Pembeli, para Pembeli nakal ini seringkali mengajukan klaim palsu yang menyatakan mereka tidak menerima barang / jasa tersebut, bahkan kadang mereka berpura-pura bahwa terjadi transaksi yang bukan dilakukan oleh mereka.
Makanya Penjual di Indonesia seringkali menggunakan jenis pembayaran Untuk Teman & Keluarga, karena lebih terjamin dan aman saat ada Pembeli yang melakukan klaim palsu, maka uang tersebut tidak bisa ditarik.
Ada banyak sekali kelemahan PayPal di Indonesia, diantaranya:
- PayPal sering memenangkan kasus orang yang salah, akun yang tidak bersalah malah di Banned permanen, sedangkan akun penipu malah aman.
- PayPal sering memblokir Penjual jujur sehingga ekosistem pengguna PayPal justru dikuasi oleh Pembeli nakal.
- PayPal seringkali memutuskan sesuatu secara sepihak, bahkan ketika terjadi masalah, mereka akan meminta bukti pengiriman tapi baru satu detik di kirim langsung di blacklist, seolah-olah mereka belum membaca bukti dokumen langsung blacklist akun.
- Sepertinya algoritma atau AI (Artificial Intelligence) yang digunakan PayPal sangat jauh dari sempurna, sebagai contoh banyak terjadi kesalahan analisis dan jawaban yang tidak nyambung ketika kita menghubungi bantuan PayPal.
- PayPal tidak adil, karena tidak memberikan perlindungan lebih kepada Penjual. Mereka memaksa penjual pakai jenis pembayaran Barang & Jasa, tapi ketika Pembeli membuat laporan palsu, PayPal langsung memvonis Penjual lah yang penipu. Padahal kasus yang sering terjadi di Indonesia lebih banyak Pembeli nakal dibanding Penjual nakal.
Akhir kata, saya juga tidak tahu apakah pihak PayPal tidak tahu tentang kasus ini atau berpura-pura tidak tahu. Yang jelas banyak penjual di Indonesia yang dirugikan ketika transaksi pakai PayPal.