🔔 Aktifkan notifikasi disini Google News

The Legend of Surabaya: Teks Bacaan dan Terjemahan

The Legend of Surabaya: Teks Bacaan dan Terjemahan
Tugasiswa.com - Berikut ini kami berikan sebuah contoh Narrative Text yang berjudul "The Legend of Surabaya". Teks ini cocok digunakan untuk story telling dan media pembelajaran di sekolah.

The Legend of Surabaya

A long time ago in East Java there were two strong animals, Sura and Baya. Sura was a shark and Baya was a crocodile. They lived in the sea. Actually, they were friends. But when they were hungry, they were very greedy. They did not want to share their food. They would fight for it and never stop fighting until one of them gave up.

It was a very hot day. Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat.

“Yummy, this is my lunch,” said Baya.

“No way! This is my lunch. You are greedy! I had not eaten for two days!” said Sura.
Then Sura and Baya fought again. After several hours, they were very tired. Sura had a plan to stop their bad behavior.

“I’m tired of fighting, Baya,” said Sura.

“Me too. What should we do to stop fighting? Do you have any idea?” asked Baya.
“Yes, I do. Let’s share our territory. I live in the water, so I look for food in the sea. And you live on the land, right? So, you look for the food also on the land. The border is the beach, so we will never meet again. Do you agree?” asked Sura.

“Hmm... let me think about it. OK, I agree. From today, I will never go to the sea again. My place is on the land,” said Baya.

Then they both lived in the different places. But one day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very hungry and there was not much food in the sea. Baya was very angry when he knew that Sura broke the promise.

“Hey, what are you doing here? This is my place. Your place is in the sea!”

“But, there is water in the river, right? So, this is also my place!” said Sura.

Then Sura and Baya fought again. They both hit each other. Sura bite Baya's tail. Baya did the same thing to Sura. He bit very hard until Sura finally gave up. He went back to the sea. Baya was very happy. He had his place again.

The place where they were fighting was a mess. Blood was everywhere. People then always talked about the fight between Sura and Baya. They then named the place of the fight as Surabaya, it’s from Sura the shark and Baya the crocodile. People also put their war as the symbol of Surabaya city.


TERJEMAHAN

Legenda Surabaya

Dahulu kala di Jawa Timur hiduplah dua binatang yang kuat, Sura dan Baya. Sura adalah seekor hiu dan Baya adalah seekor buaya. Mereka tinggal di laut. Sebenarnya, mereka bersahabat. Namun, saat lapar, mereka sangat rakus. Mereka tidak mau berbagi makanan. Mereka akan berebut makanan dan tidak pernah berhenti berebut sampai salah satu dari mereka menyerah.

Hari itu sangat panas. Sura dan Baya sedang mencari makanan. Tiba-tiba, Baya melihat seekor kambing.

“Enak, ini bekal makan siangku,” kata Baya.

“Tidak mungkin! Ini bekal makan siangku. Kamu rakus! Aku sudah dua hari tidak makan!” kata Sura.

Kemudian Sura dan Baya berkelahi lagi. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah. Sura punya rencana untuk menghentikan perilaku buruk mereka.

“Aku lelah berkelahi, Baya,” kata Sura.

“Aku juga. Apa yang harus kita lakukan untuk berhenti berkelahi? Apa kamu punya ide?” tanya Baya.

“Ya, aku punya ide. Mari kita berbagi wilayah. Aku tinggal di air, jadi aku mencari makan di laut. Dan kamu tinggal di darat, kan? Jadi, kamu juga mencari makan di darat. Perbatasannya adalah pantai, jadi kita tidak akan pernah bertemu lagi. Apakah kamu setuju?” tanya Sura.

“Hmm... coba kupikirkan. Oke, aku setuju. Mulai hari ini, aku tidak akan pernah pergi ke laut lagi. Tempatku di darat,” kata Baya.

Kemudian mereka berdua tinggal di tempat yang berbeda. Namun suatu hari, Sura pergi ke darat dan mencari makan di sungai. Dia sangat lapar dan tidak banyak makanan di laut. Baya sangat marah ketika dia tahu bahwa Sura mengingkari janjinya.

“Hei, apa yang kamu lakukan di sini? Ini tempatku. Tempatmu di laut!”

“Tapi, ada air di sungai, kan? Jadi, ini juga tempatku!” kata Sura.

Kemudian Sura dan Baya berkelahi lagi. Mereka berdua saling pukul. Sura menggigit ekor Baya. Baya melakukan hal yang sama pada Sura. Ia menggigit dengan sangat keras hingga akhirnya Sura menyerah. Ia kembali ke laut. Baya sangat senang. Ia mendapatkan tempatnya lagi.

Tempat di mana mereka bertarung menjadi kacau balau. Darah berceceran di mana-mana. Orang-orang kemudian selalu membicarakan pertarungan antara Sura dan Baya. Mereka kemudian menamakan tempat pertarungan itu sebagai Surabaya, yang diambil dari Sura si hiu dan Baya si buaya. Orang-orang juga menjadikan perang mereka sebagai simbol kota Surabaya.

Selain pembahasan di atas, kalian bisa menemukan pembahasan lainnya dengan menekan tombol berikut:
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12

Mau donasi lewat mana?

SeaBank - Saifullah (9016-9529-0071)

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

JAGO - Saifullah (1060-2675-3868)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.
Seorang Guru Bahasa Inggris, Kreator Digital, Editor, Publisher, Advertiser, Blogger, Youtuber, Distributor, Desain Grafis, Web Developer, dan Programmer.

Posting Komentar

Popular Emoji: 😊😁😅🤣🤩🥰😘😜😔😪😭😱😇🤲🙏👈👉👆👇👌👍❌✅⭐
Centang Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi ketika komentar kamu sudah di jawab.
Parse:

Gambar Quote Pre Kode



  • Home


  • Follow


  • MENU


  • Share


  • Comment
Cookie Consent
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.