Ayat Al-Qur'an Tentang Berdagang
Surah Al-Baqarah, Ayat 275
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
Ayat ini menegaskan bahwa Allah menghalalkan jual beli namun mengharamkan riba, menunjukkan adanya aturan khusus dalam perdagangan yang harus diikuti oleh umat Islam.
Surah An-Nisa, Ayat 29
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak sah), kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu."
Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk tidak memakan harta sesama dengan cara yang tidak sah, melainkan harus melalui transaksi jual beli yang adil dan atas dasar kerelaan kedua belah pihak.
Surah Al-Mutaffifin, Ayat 1-3
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ ﴿١﴾ الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ ﴿٢﴾ وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ ﴿٣
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi."
Ayat ini mengutuk orang-orang yang curang dalam berdagang, khususnya dalam hal takaran dan timbangan, yang merugikan orang lain.
Hadits Shahih Tentang Berdagang
Hadits Riwayat Al-Bukhari
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ"
"Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, 'Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan bersama para nabi, shiddiqin, dan syuhada pada hari kiamat.'" (HR. Al-Bukhari, No. 2079)
Hadits ini menunjukkan tingginya kedudukan pedagang yang jujur dan terpercaya di sisi Allah, hingga mereka bisa bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan syuhada di akhirat.
Hadits Riwayat Muslim
عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى"
"Rasulullah SAW bersabda, 'Allah merahmati orang yang mudah ketika menjual, membeli, dan menagih hutang.'" (HR. Muslim, No. 1352)
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah mencintai orang yang memudahkan dalam urusan jual beli, menunjukkan sikap toleransi dan kemudahan dalam berdagang.
Hadits Riwayat Abu Dawud
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا"
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa menipu kami, maka ia bukan termasuk golongan kami.'" (HR. Abu Dawud, No. 3452)
Hadits ini menegaskan larangan keras terhadap praktik penipuan dalam perdagangan, menunjukkan bahwa tindakan tersebut sangat dikecam dalam Islam.
Kesimpulan
Ayat-ayat dan hadits-hadits ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana seharusnya umat Islam berdagang, yaitu dengan jujur, adil, dan menghindari riba serta penipuan.
Melakukan perdagangan dengan cara yang benar tidak hanya memberikan keuntungan duniawi, tetapi juga pahala dan kedudukan yang tinggi di akhirat.