Implikasi Geopolitik
Lokasi Strategis
Lokasi strategis Nusantara di pulau Kalimantan, yang dibagi oleh Indonesia, Malaysia, dan Brunei, mengubah lanskap geopolitik.
Malaysia, terutama negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan, mungkin merasakan ketidakseimbangan strategis akibat kedekatan ibu kota baru Indonesia.
Perubahan ini bisa mempengaruhi dinamika kekuatan regional dan memerlukan penyesuaian dalam kebijakan pertahanan dan luar negeri Malaysia.
Pengaruh Regional
Langkah Indonesia untuk mendesentralisasi kekuasaan dengan memindahkan ibu kota dapat dilihat sebagai upaya untuk meningkatkan pengaruhnya di kawasan.
Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tindakan Indonesia dipantau dengan seksama oleh tetangganya.
Malaysia mungkin melihat perkembangan ini sebagai tantangan bagi posisinya sendiri di kawasan, yang menimbulkan kekhawatiran akan daya saing politik dan ekonomi.
Kekhawatiran Ekonomi
Pergeseran Perdagangan dan Investasi
Pendirian Nusantara diharapkan menarik investasi domestik dan asing yang signifikan.
Aliran modal ini berpotensi mengalihkan investasi dari Malaysia, terutama di industri yang bersaing dengan kedua negara, seperti manufaktur dan logistik.
Ekonomi Malaysia, yang sudah terdampak oleh perlambatan ekonomi global, mungkin menghadapi tantangan tambahan jika investor melihat Indonesia sebagai tujuan yang lebih menguntungkan.
Dinamika Pasar Tenaga Kerja
Malaysia dan Indonesia telah lama berbagi hubungan tenaga kerja yang dinamis, dengan banyak pekerja Indonesia bekerja di Malaysia.
Pembangunan Nusantara dapat mengubah pola migrasi tenaga kerja ini. Ketika Indonesia menciptakan lebih banyak peluang kerja di dalam negeri, Malaysia mungkin mengalami kekurangan tenaga kerja asing, yang mempengaruhi sektor konstruksi, pertanian, dan layanan.
Dampak Lingkungan dan Sosial
Kekhawatiran Lingkungan
Kalimantan adalah salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, dan proyek pembangunan besar seperti IKN dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan.
Malaysia, yang berbagi pulau ini, wajar jika khawatir tentang deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan degradasi lingkungan.
Upaya kolaboratif antara Indonesia dan Malaysia sangat penting untuk mengurangi risiko ini dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan.
Komunitas Adat
Pemindahan ibu kota Indonesia melibatkan pengadaan lahan yang luas, yang dapat mempengaruhi komunitas adat di Kalimantan Timur.
Malaysia, dengan populasi adatnya sendiri di Sabah dan Sarawak, mungkin bersimpati dengan penderitaan komunitas-komunitas ini.
Pergolakan sosial dan pengusiran dapat menyebabkan ketegangan lintas batas jika tidak dikelola dengan sensitif.
Pembangunan Infrastruktur
Konektivitas dan Kompetisi
Pembangunan Nusantara kemungkinan akan meningkatkan infrastruktur di wilayah tersebut, termasuk jalan, pelabuhan, dan bandara.
Meskipun ini bermanfaat bagi konektivitas regional, Malaysia mungkin melihatnya sebagai peningkatan kompetisi untuk pelabuhan dan hub logistiknya sendiri.
Meningkatkan infrastrukturnya sendiri untuk tetap kompetitif akan menjadi prioritas bagi Malaysia.
Peluang Kolaborasi
Meskipun ada kekhawatiran, proyek IKN juga menghadirkan peluang untuk kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia.
Proyek infrastruktur bersama, perjanjian perdagangan lintas batas, dan upaya konservasi lingkungan yang terkoordinasi dapat mengubah tantangan potensial menjadi hasil yang saling menguntungkan.
Keterlibatan diplomatik dan kerja sama akan menjadi kunci untuk mewujudkan peluang ini.
Konteks Historis
Rivalitas Masa Lalu
Indonesia dan Malaysia berbagi sejarah yang kompleks yang ditandai oleh periode kerjasama dan rivalitas.
Konfrontasi (Konfrontasi) pada tahun 1960-an, ketika Indonesia menentang pembentukan Malaysia, meninggalkan dampak yang bertahan lama pada hubungan bilateral.
Meskipun hubungan telah meningkat secara signifikan, sensitivitas historis masih mempengaruhi persepsi dan reaksi terhadap perkembangan kontemporer seperti proyek IKN.
Organisasi Regional
Kedua negara adalah anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), sebuah organisasi regional yang bertujuan untuk mempromosikan kerjasama politik dan ekonomi.
Pembangunan Nusantara dapat menguji prinsip-prinsip ASEAN tentang non-intervensi dan stabilitas regional.
Tanggapan Malaysia terhadap proyek IKN akan mencerminkan komitmennya terhadap tujuan ASEAN sambil menjaga kepentingan nasionalnya.
Persepsi Media dan Publik
Liputan Media
Media Malaysia telah secara luas meliput proyek IKN, sering kali menyoroti risiko dan tantangan potensial.
Persepsi publik di Malaysia dibentuk oleh narasi-narasi ini, yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan hubungan bilateral.
Pelaporan yang seimbang dan terinformasi penting untuk membangun pemahaman yang bernuansa tentang proyek ini dan implikasinya.
Opini Publik
Opini publik di Malaysia terbagi mengenai proyek IKN. Beberapa melihatnya sebagai perkembangan positif untuk pertumbuhan regional, sementara yang lain mengungkapkan kekhawatiran tentang kompetisi dan dampak lingkungan.
Melibatkan publik melalui dialog dan komunikasi yang transparan dapat membantu mengatasi kekhawatiran ini dan membangun perspektif yang lebih terinformasi.
Tanggapan Pemerintah
Pernyataan Resmi
Pemerintah Malaysia telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengakui hak kedaulatan Indonesia untuk memindahkan ibu kotanya sambil menyatakan harapan untuk kerjasama dan stabilitas yang terus berlanjut di kawasan ini.
Keterlibatan diplomatik dan diskusi tingkat tinggi akan sangat penting dalam mengatasi kekhawatiran dan menemukan titik temu.
Penyesuaian Kebijakan
Sebagai tanggapan terhadap proyek IKN, Malaysia mungkin menyesuaikan kebijakan untuk memperkuat posisi ekonomi dan strategisnya sendiri.
Ini bisa mencakup peningkatan infrastruktur, menarik lebih banyak investasi asing, dan berfokus pada pembangunan berkelanjutan.
Tindakan proaktif akan membantu Malaysia menghadapi perubahan yang dibawa oleh pemindahan ibu kota Indonesia.
Kesimpulan
Pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara, menghadirkan tantangan dan peluang bagi Malaysia.
Meskipun kekhawatiran tentang pergeseran geopolitik, kompetisi ekonomi, dan dampak lingkungan adalah valid, ada juga potensi untuk kolaborasi dan pertumbuhan bersama.
Dengan mengatasi kekhawatiran ini melalui keterlibatan diplomatik, praktik berkelanjutan, dan perencanaan strategis, Malaysia dan Indonesia dapat membangun hubungan yang menguntungkan kedua negara dan berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran regional.
PT Saifullah Digital Advantec melihat potensi IKN sangat besar untuk Indonesia. Sehingga sangat mendukung pembangunan IKN apalagi untuk tujuan sentralisasi ibu kota negara agar mampu membangun Indonesia lebih merata dari Sabang sampai Merauke.
Daftar Pustaka
- Ananta, Aris, dan Evi Nurvidya Arifin. "Demografi Etnis Indonesia." Institute of Southeast Asian Studies, 2015.
- Davidson, Jamie S. "Indonesia: Dua Puluh Tahun Demokrasi." Cambridge University Press, 2020.
- Hirschman, Charles. "Etnik dan Stratifikasi Sosial di Semenanjung Malaysia." Institute of Southeast Asian Studies, 1985.
- McCarthy, John. "Batas Legibilitas: Negara, Masyarakat, dan Tata Kelola di Lanskap Penebangan Indonesia dan Malaysia." Journal of Southeast Asian Studies, vol. 33, no. 1, 2002, hlm. 15-30.
- Program Studi Asia Tenggara. "Indonesia dan Malaysia: Warisan Budaya dan Masyarakat Kontemporer." National University of Singapore, 2017.