Ayat Al-Quran:
"Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedangkan kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?"
Surah Al-Baqarah (2:44)
"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Sangat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."
Surah As-Saff (61:2-3)
"Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan yang keras itu ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?"
Surah Al-Munafiqun (63:4)
"Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya (mengerjakannya), adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amat buruklah perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim."
Surah Al-Jumu'ah (62:5)
Hadits:
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid. Dia didatangkan dan Allah menyebutkan nikmat-Nya lalu laki-laki itu mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang kamu perbuat dengan nikmat itu?' Dia menjawab, 'Aku berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.' Allah berkata, 'Kamu berdusta. Kamu berperang agar disebut sebagai pemberani dan itu sudah dikatakan.' Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dicampakkan ke neraka.'"
Hadits riwayat Bukhari dan Muslim
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Barang siapa yang menuntut ilmu yang seharusnya karena Allah, tetapi ia mempelajarinya hanya untuk mendapatkan bagian dari dunia, maka ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat.'"
Hadits riwayat At-Tirmidzi
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Sesungguhnya hal yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah orang munafik yang pintar berbicara.'"
Hadits riwayat Ahmad dan Hakim
Penjelasan:
Ayat-ayat dan hadits-hadits ini menunjukkan betapa bahayanya sifat munafik, di mana seseorang dapat terlihat alim dan berpengetahuan di hadapan manusia, namun sebenarnya memiliki niat yang jahat dan tidak tulus.
Hal ini mengajarkan kita untuk selalu memperbaiki niat dan menjaga keikhlasan dalam beramal serta berhati-hati terhadap orang-orang yang tampak alim namun sebenarnya memiliki tujuan yang tidak baik.
Ciri-Ciri Orang yang Tampak Alim Tapi Jahat
- Ucapan yang Tidak Sesuai dengan Perbuatan: Mereka sering berbicara tentang kebaikan, moral, dan etika, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, perbuatan mereka bertentangan dengan ucapan mereka.
- Menyembunyikan Niat yang Tidak Baik: Mereka memiliki niat tersembunyi yang tidak baik, seperti mencari keuntungan pribadi atau kekuasaan, meskipun terlihat sebagai orang yang berbakti dan rendah hati.
- Suka Mencari Perhatian dan Pujian: Mereka sering kali melakukan kebaikan atau menunjukkan sikap alim hanya untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain, bukan karena ketulusan hati.
- Menggunakan Ilmu untuk Kepentingan Pribadi: Mereka menggunakan pengetahuan agama atau moral mereka untuk memanipulasi orang lain demi keuntungan pribadi, bukannya untuk mendidik dan membantu orang lain.
- Kurang Empati dan Kepedulian: Meskipun mereka berbicara tentang kasih sayang dan empati, dalam praktiknya mereka kurang peduli dan tidak memiliki rasa empati yang tulus terhadap kesulitan orang lain.
- Memiliki Sifat Munafik: Mereka menunjukkan wajah yang berbeda di depan umum dan di balik layar. Mereka bisa sangat baik dan sopan di depan orang banyak, tetapi bersikap sebaliknya di belakang.
- Suka Menyalahkan dan Menghakimi: Mereka cenderung cepat menyalahkan dan menghakimi orang lain atas kesalahan kecil, sementara mereka sendiri melakukan dosa atau kesalahan yang lebih besar.
- Menggunakan Kedok Religius untuk Menutupi Kejahatan: Mereka menggunakan penampilan atau sikap yang religius untuk menutupi tindakan jahat mereka, seperti korupsi, penipuan, atau kekerasan.
- Manipulatif dan Licik: Mereka sangat pandai memanipulasi situasi dan orang-orang di sekitar mereka untuk mencapai tujuan jahat mereka, sering kali dengan cara yang sangat halus dan tidak kentara.
- Tidak Ikhlas dalam Beramal: Amal perbuatan mereka tidak didasarkan pada keikhlasan atau ketaatan kepada Tuhan, tetapi lebih kepada keinginan untuk menunjukkan diri atau mendapatkan imbalan duniawi.