Silent Majority Adalah Tipe Pemilih Cerdas Yang Malas Berdebat

Masyarakat yang cenderung memilih untuk tetap diam atau tidak terlibat secara aktif dalam perdebatan politik atau isu-isu kontroversial.
Silent Majority Adalah Tipe Pemilih Cerdas Yang Malas Berdebat
Tugasiswa.com - Mengapa dalam hasil Quick Count dan penghitungan langsung dari KPU di beberapa TPS menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran lebih unggul dari pasangan lainnya, padahal di sosial media dan di lingkungan sekitar suara Anies-Muhaimin sering di dengungkan?

"Silent majority" merujuk pada sebagian besar populasi yang tidak secara terbuka menyuarakan pendapat atau pandangan politik mereka.

Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada kelompok besar dalam masyarakat yang cenderung memilih untuk tetap diam atau tidak terlibat secara aktif dalam perdebatan politik atau isu-isu kontroversial.

Meskipun diam, kelompok ini diyakini memiliki pandangan yang lebih moderat atau konservatif daripada kelompok minoritas yang lebih vokal.

Mengapa Memilih Diam

Pendukung silent majority memiliki beberapa alasan mengapa mereka memilih untuk tetap diam atau tidak terlibat secara aktif dalam diskusi politik:

1. Keengganan Terlibat Konflik:

Beberapa orang memilih untuk tetap diam karena ingin menghindari konflik atau pertentangan dengan orang lain yang memiliki pandangan politik yang berbeda.

Mereka mungkin tidak ingin terlibat dalam debat atau konfrontasi yang bisa memicu ketegangan dalam hubungan mereka.

2. Keterbatasan Waktu dan Energi

Bagi sebagian orang, terlibat secara aktif dalam politik membutuhkan waktu dan energi yang cukup besar. 

Mereka mungkin memiliki komitmen dan tanggung jawab lain, seperti pekerjaan, keluarga, atau kegiatan sosial, yang membuat mereka tidak memiliki waktu luang untuk terlibat dalam diskusi politik.

3. Ketidakpercayaan pada Sistem Politik

Ada juga yang memilih untuk tetap diam karena mereka merasa tidak puas atau kecewa dengan sistem politik yang ada.

Mereka mungkin merasa bahwa suara mereka tidak akan didengar atau bahwa partisipasi politik mereka tidak akan membuat perbedaan yang signifikan.

4. Kurangnya Ketertarikan

Beberapa orang mungkin tidak tertarik pada politik atau merasa bahwa isu-isu politik tidak relevan atau tidak memengaruhi kehidupan mereka secara langsung.

Mereka mungkin lebih fokus pada kehidupan pribadi mereka atau kepentingan lain di luar politik.

Meskipun pendukung silent majority tidak secara terbuka menyuarakan pendapat atau pandangan politik mereka, mereka masih memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses politik.

Partai politik dan kandidat sering berusaha untuk mendapatkan dukungan dari kelompok ini dengan memperhatikan kekhawatiran dan nilai-nilai yang dianggap penting bagi mereka. 

Dalam banyak kasus, pendukung silent majority dapat menjadi penentu hasil pemilihan dengan memberikan suara mereka dalam pemilihan umum atau referendum.

Oleh karena itu, meskipun mereka tetap diam, pengaruh mereka dalam politik tidak boleh diabaikan.

Kesimpulan

Silent Majority adalah kelompok pemilih cerdas yang tidak mau menguras tenaga berdebat politik dengan orang yang berbeda pandangan dengannya.

Mereka lebih memilih diam dengan menetapkan pilihannya berdasarkan nuraninya masing-masing dan tidak ingin kasus 2019 terulang kembali yang menyebabkan perpecahan antara kubu cebong-kampret.

Silent Majority ini menunjukkan bahwa berdebat dan saling menjatuhkan tidak lah penting, yang terpenting adalah siapa yang paling banyak dicoblos dan mendapatkan suara yang paling banyaklah pemenangnya, bukan siapa yang jago ngomong.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

Mandiri - Saifullah (1460019181044)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.

Penulis

Saifullah.id
PT Saifullah Digital Advantec

Posting Komentar

Popular Emoji: 😊😁😅🤣🤩🥰😘😜😔😪😭😱😇🤲🙏👈👉👆👇👌👍❌✅⭐