Saifullah.id - Dari sejak dini kita sering diajarkan untuk bersosialisasi, bahkan saat dewasa kita dituntut untuk bersosialisasi dengan alasan agar hidup kita mudah.
Ada perkataan yang sering kita dengar, "Bersosialisasilah dengan banyak orang, bangun pertemanan yang banyak agar saat kamu butuh apa-apa, ada temanmu yang membantumu".
Banyak orang yang beranggapan seperti itu, tapi bagi sebagian orang, kata tersebut justru SALAH BESAR. Karena semakin banyak kita akrab dengan orang justru hanya akan merepotkan.
Repot karena harus akan ada banyak orang yang minta bantuan dan berhutang. Bukan tidak mau membantu, hanya saja mereka hanya datang ketika ada perlunya saja.
Tipe Manusia
Tahukah kamu di dunia ini ada 2 tipe orang, yaitu:
- Orang yang suka MINTA bantuanOrang ini sering minta bantu ke orang lain, baik itu dalam hal tenaga maupun materi. Saya sering menemukan orang tipe ini.Dia sangat membutuhkan orang lain karena dia punya keterbatasan, yang tanpa orang lain, dia tidak bisa melakukan banyak hal. Kebanyakan orang seperti ini memiliki kecenderungan extrovert dan tidak mempunyai skill bertahan hidup sendiri.Biasanya orang seperti ini suka meminjam uang, suka merepotkan orang lain, dan suka mengganggu privasi dan pekerjaan orang lain.Seringkali orang tipe ini mengandalkan manusia terlebih dahulu, baru kemudian minta tolong ke Tuhannya. Padahal kita di tuntut untuk menggantungkan semua harapan dan meminta pertolongan kepada Tuhan seperti yang tercantum dalam ayat Al-Qur'an Allah berfirman:اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗArtinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan."
Rasulullah juga pernah bersabda:Allah Ta’ala berfirman:ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَArtinya: “Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:يا عبادي ! كلكم جائعٌ إلا من أطعمتُه . فاستطعموني أُطعمكم . يا عبادي ! كلكم عارٍ إلا من كسوتُه . فاستكسوني أكْسُكُمArtinya: “Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan” (HR. Muslim no. 2577).
Allah berfirman dalam ayat lain:اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَا لِبَ لَـكُمْ ۚ وَاِ نْ يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ“Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal.”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 160) - Orang yang sering DIMINTAI bantuanOrang tipe ini lebih suka melakukan banyak hal sendiri, karena dia merasa mampu melakukan apa pun sendiri, dia juga merasa orang yang berusaha dekat dengannya hanya mau memanfaatkan kemampuannya.Dia sering mendapati ketika dia dekat orang lain, orang hanya memanfaatkannya. Banyak orang yang datang hanya untuk berhutang, ada yang ingin meminta bantuan gratis, ada yang hanya memanfaatkan posisinya, kecerdasannya, keahliannya, dll.Orang tipe ini tidak mau mengakrabkan diri dengan orang lain, dan dia cocok untuk tinggal di kota yang menerapkan sistem "Elo elo, gue gue" (Urus urusan masing-masing).Biasanya orang seperti ini lebih mengedepankan Tuhannya, karena saat dia terdesak, hal yang pertama kali tempat dia berharap adalah Tuhan, bukan manusia.
Fakta Tentang Pertemanan
- Banyak teman belum tentu memudahkan urusan
Saat kita kesulitan, teman bukanlah solusi. Mereka hanya datang ketika butuh. Tapi ketika kita butuh bantuan, justru mereka menjauh, dihubungi ditolak, diminta datang tidak mau datang. Malah yang membantu kita justru orang lain yang tidak kita kenal. - Banyak teman justru merepotkan
Semakin banyak teman malah semakin banyak orang yang mau meminjam uang. Parahnya karena keakraban kita dengan mereka justru membuat kita tidak enak untuk menolak permintaan mereka.
Yang lebih menjengkelkan lagi ketika ditagih malah mengulur waktu sampai bertahun-tahun dengan alasan teman dekat, bisa dibayar nanti saja karena bisa bertemu kapan pun, sampai dia lupa membayar hutangnya sampai kiamat tiba. - Tidak bersosialisasi tidak masalah
Saya tinggal di perkotaan selama 10 tahun lebih, saya tidak kenal dengan tetangga, begitu pun tetangga saya juga tidak kenal dengan saya.
Tapi itu tidak menyulitkan sama sekali. Malah saya dan tetangga bisa hidup tenang tanpa tergantung satu sama lain. Bahkan mereka jauh lebih menghargai dan menghormati saya melebih teman saya. - Kenal orang seperlunya saja, tidak perlu akrab
Kadang keakraban membuat orang semena-mena, kita harus menjaga jarak dengan orang lain agar orang segan dan memperlakukan kita seenaknya saja.
Kata "Akrab" kadang dipakai oleh orang yang "Seenaknya" untuk menindas orang yang "Gak enakan". - Manusia memang makhluk sosial, tapi cukup sebatas profesi masing-masing
Kita memang tidak bisa hidup tanpa orang lain, tapi kita bisa hidup tanpa teman akrab. Contoh: Kita butuh air minum, kita cari kontak penjual air galon, hubungi dia, suruh antar ke rumah. Artinya kita butuh tukang galon dalam hidup, tapi kita tidak butuh akrab dengannya. Cukup sebatas hubungan penjual dan pembeli.
Sebetulnya kita tidak perlu ikut komunitas ini itu, tidak perlu ikut kelompok ini itu, karena semakin kita banyak bertemu orang, semakin banyak karakter yang harus kita tangani, dan belum tentu semua karakter itu menyenangkan.
Kedekatan itu hanya akan menghasil salah satu dari dua hal, yaitu kehangatan atau goresan. Artinya apa? Ketika kita dekat dengan orang lain, ada salah satu yang mungkin terjadi, kalau tidak harmonis berarti terjadi gesekan atau ketidakcocokan yang berujung pertikaian. - Kedekatan menciptakan iri, dengki, dan gengsi
Perasaan dekat dengan orang lain membuat banyak orang ingin menceritakan kehidupannya dengan teman dekatnya, tapi cerita tersebut tidak jarang menyinggung, mengompori, saling tinggi-tinggian, dll.
Semakin manusia banyak ngomong, semakin besar peluang melakukan kesalahan.
Beda halnya dengan orang yang berjarak, mereka lebih menutup diri dan tidak ingin terombang ambing dengan tren, tidak terpengaruh dengan kehidupan orang, dan lebih banyak bersyukur. - Tanpa teman siapa yang akan menguburmu kalau mati?
Apa mereka lupa ya, kalau kita semua pasti punya keluarga. Kalaupun kita jauh dari keluarga, ketika seseorang meninggal, mereka pasti dikuburkan oleh orang lain walaupun tidak dikenal.
Sebab waktu manusia meninggal, mereka sudah tidak memiliki kewajiban apa-apa lagi. Justru orang yang masih hiduplah yang memiliki kewajiban memandikan dan menyolatkan jenazahnya.
Kenapa harus pusing akan hal itu? Coba perhatikan orang yang tinggal di perkotaan atau coba lihat korban bencana. Ketika mereka meninggal dan tidak diketahui siapa teman dan keluarganya, mereka tetap diperlakukan seperti manusia pada umumnya. Diurus jenazahnya, bukan dibuang begitu saja kayak sampah apalagi kita punya agama.
Kesimpulan
Tidak semua orang nyaman bersosialisasi. Sebagian orang lebih suka melakukan banyak hal sendiri. Mereka merasa lebih bahagia tanpa akrab dengan orang lain.
Ingat! Pilihan hidup kita yang tentukan, kita yang lebih tahu diri kita, apa yang kita butuhkan, dan apa yang membuat kita bahagia.
Standar hidup orang lain berbeda-beda, jangan memaksakan standarmu kepada orang lain. Jangan memaksa orang bersosialisasi hanya karena kamu butuh bantuan mereka. Jangan egois!
Allah SWT berfirman: “... Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung”. (QS Ali ’Imran, 3 :173).
“Tiadakah kamu tahu, bahwa memiliki kerajaan langit dan bumi? Dan tidak bagimu pelindung dan penolong selain Allah.” (QS Al-Baqarah, 2 107).
Mau donasi lewat mana?
BRI - Saifullah (05680-10003-81533)
BCA Blu - Saifullah (007847464643)
Mandiri - Saifullah (1460019181044)
BSI - Saifullah (0721-5491-550)
BCA Blu - Saifullah (007847464643)
Mandiri - Saifullah (1460019181044)
BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.
Penulis
PT Saifullah Digital Advantec
Posting Komentar
Popular Emoji: 😊😁😅🤣🤩🥰😘😜😔😪😭😱😇🤲🙏👈👉👆👇👌👍❌✅⭐