Saifulah.id - Jacob Harry Maguire adalah pemain sepak bola yang saat ini tengah menjadi bahan perbincangan netizen di seluruh dunia. Dia merupakan pemain berkebangsaan Inggris dan sekarang menjadi Kapten sekaligus Bek dalam tim Meanchester United (MU).
Bukan tanpa sebab banyak orang membulinya. Hal itu dikarenakan Maguire adalah pemain bek dengan bayaran termahal tapi parahnya sering blunder ditengah permainan.
Bukannya membantu tim sendiri mempertahankan bola dari serangan lawan, justru Harry Maguire seperti membantu tim lawan mencetak gol di gawangnya sendiri.
Tidak heran para pemain dan fans MU kesal dengan Harry Maguire. Dia dianggap sebagai beban tim yang sesungguhnya.
Apes adalah kata yang cocok disematkan ke MU karena mengeluarkan uang banyak untuk membeli pemain yang hanya menyusahkan team sendiri.
Tapi ada satu hal yang tidak disadari oleh netizen. Seharusnya yang pantas di salahkan bukanlah Harry Maguire, melainkan pelatihnya.
Pelatih yang baik seharusnya mengambil sikap yang tegas ketika melihat performa pemain tidak bagus. Bisa dengan menggantinya dengan pemain lain, atau mengubah posisinya dari bek menjadi gelandang, atau menempatkannya menjadi pemain cadangan saja.
Pelatih harusnya mencopot status Harry Maguire dari menjadi Kapten. Cristiano Ronaldo Lebih cocok mengemban status tersebut karena kemampuannya dalam memimpin pertandingan sangat bagus.
Bukankah semua itu wewenang pelatih? Tapi yang terjadi malah pelatih sengaja membiarkan Harry Maguire tetap bermain meskipun hanya menyulitkan penjaga gawang sendiri.
Sampai-sampai penggemar sepak bola Indonesia menjuluki Maguire sebagai pemain utusan Pemda (Pemerintah Daerah) alias pemain sogokan karena posisinya tidak mampu diubah oleh pelatih maupun manager sepak bola.
David de Gea Quintana adalah keeper MU yang merasa kesulitan mengontrol bola akibat Bek nya tidak becus menjaga lawan.
Kesulitan terbesarnya tidak hanya menjaga bola dari tim musuh, tetapi juga menjaga bola dari timnya sendiri.
Kehadiran Harry Maguire di dalam pertandingan cukup membahagiakan pemain lawan karena mempermudah mereka mencetak goal dan mengalahkan MU.