Skenario
Saya akan bereksperimen selama 1 bulan dengan uang 30 juta. Uang ini saya bagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- 10 juta pertama, saya masukkan ke dalam rekening Bank,
- 10 juta kedua, saya investasikan ke Reksadana di aplikasi Bibit,
- 10 juta ketiga, saya jadikan modal jualan kecil-kecilan seperti jual pulsa
Hasilnya
Setelah 1 bulan kemudian, saya menghitung laba / keuntungan yang saya dapat, ternyata hasilnya seperti ini:
- Uang yang di simpan di Bank konvensional ternyata berkurang dikarenakan ada potongan biaya administrasi kurang lebih Rp 2.500 - Rp 5.000 setiap bulan. Uang yang tadinya 10 juta malah jadi 9 juta lebih.
Saya berpikir mungkin setiap bank berbeda, jadi saya coba masukkan uang lagi ke Bank jenis lain. Satu ke Bank Syariah, dan satunya lagi ke Bank Digital. Ternyata hasilnya berbeda.
Yang di Bank Syariah, setelah 1 bulan jumlahnya tetap sama, tanpa ada potongan dan penambahan.
Sedangkan di Bank Digital, ada penambahan dari Bunga dan pengurangan dari Pajak bunga. Tapi, bunga tersebut cuma sekitar Rp 33.000/bulan. - Lalu uang yang di simpan di aplikasi Bibit ternyata bertambah menjadi Rp 66.000/bulan yang berasal dari persentase imbal hasil.
- Sedangkan uang yang dijadikan modal usaha jualan pulsa mendapat untung sekitar Rp 300.000/bulan
Kesimpulan
Setelah eksperiment tadi, akhirnya dapat saya simpulkan bahwa:
- Menabung tidak bisa membuat kita kaya jika salah dalam menempatkan uangnya. Justru ada sebagian tempat menabung yang malah menguras uang kita sedikit demi sedikit. Belum lagi nilai tukar uang setiap tahun akan melemah karena inflasi.
Tapi, menabung jauh lebih baik dibanding kita menghaburkan uang untuk membeli barang yang tidak perlu. Jadi menabung bisa jadi sarana untuk menghadapi ketidak pastian masa depan seperti sebagai dana darurat di hari tua. - Investasi ternyata bisa menambah uang yang kita simpan. Meskipun imbal hasilnya terbilang kecil, tapi setidaknya kita tidak dirugikan. Malah bisa dibilang investasi lebih untung dibanding menabung di Bank biasa.
Tapi, perlu di catat, investasi tidak boleh sembarangan. Jangan terjebak pada investasi bodong.
Investasi yang menghasilkan adalah investasi pada instrumen yang sudah mendapat izin dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan pemilihan produk investasi juga perlu diperhatikan dan dipelajari dengan baik agar tidak salah pilih. - Nah, dari ketiga eksperimen di atas, ternyata jualan atau usaha kecil-kecilan lah yang paling menguntungkan dibanding yang lain.
Memang, di awal jualan hasilnya tidak seberapa, tapi setelah dijalani, hasil tersebut terus akan bertambah seiring semakin banyaknya pelanggan yang mengetahui jualan kita.
Keputusan Akhir
Setelah saya melakukan percobaan di atas, saya memutuskan untuk tetap memecah uang saya menjadi 3 bagian karena ada manfaat yang saya dapatkan dari ketiganya:
- Saya tetap menyimpan uang di Bank khusus untuk belanja kebutuhan sehari-hari, karena akan lebih aman dan praktis jika uang di simpan di Bank daripada di dompet pribadi.
Uang yang ada di Bank ini bisa untuk transfer, belanja online, belanja menggunakan kartu debit / ATM, lebih aman dibanding di simpan di bawah bantal atau di bawa kemanapun kita pergi menggunakan uang tunai (cash). - Saya tetap berinvestasi, karena saya juga butuh mengamankan uang yang saya punya pada hal yang menghasilkan, meskipun saya tidak sedang bekerja. Investasi adalah cara membuat uang bekerja untuk kita. Sehingga kita memiliki passive income setiap bulannya tanpa melakukan apa-apa.
- Saya tetap jualan. Daripada semua uang saya taruh di Bank atau di platform investasi. Akan jauh lebih menguntungkan jika sebagian uang tersebut saya gunakan untuk modal usaha.
Hasil keuntungan jualan ini bisa saya gunakan untuk menambah penghasilan, membeli kebutuhan sehari-hari, dan menambah dana investasi saya.
Nah, setelah menyimak percobaan yang saya lakukan, bagaimana menurut kalian, apakah kalian akan melakukan hal yang sama seperti yang saya lakukan?
