Menurutnya, apa yang dilakukan Rusia di Ukraina merupakan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang yang ada di wilayah Donetsk dan Luhansk dari tindakan yang dilakukan pemerintah Ukraina.
Bahkan ada anekdot, Tentara Rusia di Ukraina merangsek dengan cara berjinjit untuk menghindari korban sipil.
Bandingkan dengan Serangan Amerika Serikat di Yugoslavia. Semua dibombardir dengan target kemenangan dalam waktu singkat.
Mila mengatakan sebenarnya Rusia tidak menginginkan adanya operasi militer khusus.
Akan tetapi, pemerintah Kiev menolak menyelesaikan konflik terkait dua wilayah tersebut secara diplomatik dan malah ingin bergabung ke NATO.
Selama delapan tahun, kami telah berusaha mendorong Kiev untuk memenuhi kesepakatan ini,” ujar Lyudmila melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Rumah Dinas Duta Besar Rusia, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022).
Salah satu poin utama dari perjanjian ini adalah Kiev akan memberikan status khusus kepada wilayah Lugansk dan Donetsk di dalam Ukraina.
Kesimpulan
- Rusia menyerang Ukraina menggunakan prinsip yang diajarkan dalam islam, yaitu hanya menyerang pasukan tentara. Mereka berusaha sebisa mungkin tidak melukai warga sipil seperti perempuan, anak-anak, orang tua, dan bangunan penting seperti rumah sakit dan sekolah. Itu sebabnya operasi militer Rusia terkesan lama. Bahkan mereka menganjurkan warga untuk mengungsi.
- Berbeda dengan Amerika saat perang melawan negara lain. Amerika kalau berperang tidak peduli dengan warga sipil. Mereka meluncurkan rudal dan bom secara membabi buta sehingga banyak korban sipil yang berjatuhan. Pasukan Amerika terkesan tidak berprerikemanusian seperti halnya yang terjadi di Yugoslavia. Tujuan mereka hanya menang dengan cepat.
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=hJNqPHUzVlk
