Saifulah.id - Multi Level Marketing atau yang biasa disingkat dengan MLM ada bisnis yang target terbesarnya adalah mencari anggota baru yang ingin bergabung untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Secara sekilas, tidak ada yang salah dengan bisnis MLM, terutama jika perusahaannya menjual produk yang memiliki manfaat yang bisa dirasakan oleh pembelinya.
Apalagi jika perusahaan tersebut sudah memiliki izin SIUP atau SIUPL dari kementerian perdagangan dan dinyatakan halal oleh MUI untuk produk makanan, minuman, obat-obatan, ataupun kecantikan yang dijual.
Namun, yang sering menjadi masalah adalah para member atau anggotanya. Mereka mengajak orang untuk join atau bergabung dengan iming-iming kemewahan instan.
Hanya dalam beberapa bulan sudah bisa beli mobil, tanah, rumah, dan lain sebagainya. Padahal semua itu dibeli dengan cara indent/nyicil/kredit/pakai hutang.
Semua itu dilakukan untuk menarik perhatian orang lain agar heboh dan menjadi perbincangan semua orang. Sehingga semakin banyak orang yang penasaran dan ingin mendaftar juga.
Tidak jauh berbeda dengan fenomena sekarang pada kasus Binary Option di Binomo. Bedanya kalau di MLM dikenal dengan sistem Member Get Member, sedangkan di Binary Option dikenal sebagai sistem Afiliasi.
Kalau di MLM mereka membeli barang mewah pakai uang bonus dari Member baru, kalau di Binary Option pakai sistem Endorsement (Dibiayai) oleh pihak tertentu.
Pada akhirnya tujuannya sama, menarik perhatian pakai barang mewah untuk mendapatkan keuntungan.
Pertanyaan
Apakah cara ini salah?
Kalau dari segi Marketing (ilmu pemasaran) cara ini memang bisa dipakai. Tapi secara moral cara ini kurang sehat. Sama saja dengan penipuan. Secara kemampuan kan sebenarnya mereka tidak bisa membeli barang tersebut, tapi dipaksa membeli agar dianggap berhasil dalam waktu singkat.
Siapa yang bisa disalahkan?
- Masyarakat, karena pola pikir kebanyakan orang itu lebih mengedepankan hasil akhir. Mereka tidak mau mengikuti sesuatu kalau belum melihat hasil akhir yang menggiurkan.
- Anggota bisnis MLM, karena mereka memanfaatkan kecenderungan sikap masyarakat secara berlebihan.
Apakah ada yang bisa kaya dari bisnis tersebut?
Ada, tapi hanya sebagian kecil saja, terutama bagi yang bergabung lebih awal, rajin, dan kerja ekstra dibanding yang lain.
Berarti bisnis MLM nya tidak bermasalah dong?
Tergantung, karena dari segi perizinan, diluar sana ada 2 jenis bisnis MLM:
- MLM bodong: Tidak punya surat izin. Dari sistemnya sudah salah dan tidak sesuai aturan. Jelas ini bermasalah.
- MLM resmi: Ada surat izin. Perusahaannya jelas dan bisa dipertanggung jawabkan. Hanya saja terkadang yang mencoreng nama perusahaan itu para anggota yang ingin cepat kaya.
Kesimpulan
Tidak ada bisnis yang bisa kaya instan, kalaupun ada yang menjanjikan kaya instan, berhati-hatilah! Bisa jadi itu Scam atau penipuan. Mereka hanya ingin mengambil keuntungan dari dirimu untuk memperkaya diri mereka sendiri.
Saya sendiri sudah pernah bergabung ke bisnis MLM sejak tahun 2010. Ada 6 bisnis MLM yang saya ikuti mulai dari perusahaan abal-abal sampai ke perusahaan yang memiliki surat izin lengkap. Pola yang mereka (member) jalankan hampir sama.
Walaupun memang saya pernah berpenghasilan Rp 850.000/hari tapi itu semua percuma karena kita diajarkan serakah, membeli barang mewah yang nilainya cepat turun dari waktu ke waktu. Ada uang langsung disuruh beli sepeda motor, mobil, dll oleh Leader atau member yang lebih senior.
Setelah membeli, lalu tiba-tiba bisnisnya macet akhirnya pusing sendiri dan barang yang dicicil pada di tarik leasing.
Kita tidak diajarkan untuk berinvestasi pada hal yang bisa menjaga materi yang sudah kita dapat, ditambah lingkungan yang seperti itu jadi mudah terbawa arus karena kita diajarkan untuk Edifikasi (meniru apapun yang dilakukan senior).