Saifulah.id - Bagi kebanyakan orang, menabung menjadi hal yang sangat sulit dilakukan. Gaji setiap bulan sering kali habis begitu saja tanpa tersisa. Padahal menabung penting untuk mempersiapkan kebutuhan dimasa depan.
Hasil tabungan bisa dipakai untuk biaya sekolah, kuliah, nikah, beli tanah, bangun rumah, biaya lahiran, susu anak-anak, beli kendaraan, dan untuk jaga-jaga jika tiba-tiba suatu saat ada yang sakit.
Bayangkan jika kita tidak punya tabungan sama sekali, lalu secara mendadak membutuhkan uang yang cukup banyak, pasti ujung-ujungnya jadi berhutang.
Setelah berhutang nambah lagi masalah membayar hutang, karena harus memotong gaji bulanan untuk melunasinya. Akhirnya gali lobang tutup lobang. Syukur-syukur tidak terjerat pada pinjaman online (pinjol).
Sebetulnya ada rahasia cara mengatur uang setiap bulan. Cara ini memang susah susah gampang untuk diterapkan. Tapi sesuatu yang sulit akan menjadi mudah kalau sering latihan dan sudah menjadi kebiasaan.
Cara Mengatur Keuangan
Berikut tips yang bisa diterapkan untuk memperbaiki manajemen keuangan kita setiap bulan.
1. Mencatat Anggaran Keuangan
Teori mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan itu memang ada manfaatnya. Bahkan bisa membuahkan hasil. Tapi penerapannya sangatlah sulit.
Meskipun sudah banyak aplikasi untuk membantu mencatat uang masuk dan uang keluar, tapi hampir 90% orang berhenti mencatat hal tersebut setelah beberapa minggu.
Faktanya, manusia memang sulit untuk melakukan hal itu. Kita sering dihadapkan pada rasa malas dan lupa setelah membelanjakan uang.
Jadi, kalau anda bisa menerapkan kegiatan ini dalam kehidupan, besar kemungkinan keuangan anda akan lebih teratur dan mudah dikelola.
Tapi, jika mencatat anggaran belanja bulanan sulit dilakukan, anda bisa menggunakan cara yang kedua, yaitu membagi tabungan.
2. Membagi Tabungan
Minimal anda harus punya dua bank yang berbeda. Satu khusus untuk menabung, sedangkan satunya lagi khusus untuk kebutuhan sehari-hari.
Jangan pernah menyimpan uang tabungan dan kebutuhan sehari-hari dalam satu tempat yang sama. Karena hal ini akan membuat anada selalu merasa masih punya uang dan ingin menghabiskannya.
Contoh, gaji anda sebulan 5 juta, maka ketika gajian, langsung pisah uang tersebut ke dua jenis bank yang berbeda. Misalnya 3 juta di bank A (khusus tabungan), dan 2 juta nya lagi di bank B (khusus untuk berbelanja).
Nah, anda harus berkomitmen tidak boleh mengganggu uang yang ada di bank A. Semua kebutuhan anda setiap bulan hanya boleh dibiayai dari uang yang ada di bank B.
Bila perlu uang yang ada di bank A jangan pernah dicek sama sekali agar tidak ada godaan untuk membeli barang yang tidak penting.
Dengan cara seperti ini, anda menjadi tahu batasan saat uang belanja mulai menipis. Sehingga anda bisa mengontrol keinginan yang tidak begitu penting agar ditunda sampai gajian berikutnya.
Bagaimana dengan orang yang mempunyai usaha bisnis?
Untuk yang punya usaha atau bisnis, sebaiknya menambah bank khusus untuk memutar uang usaha tersebut.
Jadi, 1 bank untuk tabungan, 1 bank untuk belanja kebutuhan, dan 1 bank lagi untuk memutar modal.
Cara seperti ini sangat mudah dilakukan, karena tidak perlu capek lagi mencatat pengeluaran dan pemasukan, karena sudah dijatah dari awal gajian.
Bagaimana cara mengatasi biaya admin bank?
Banyak orang terganggu biaya admin bank yang ditarik oleh bank. Meskipun jumlahnya kecil, tapi lama kelamaan akhirnya mengurangi jumlah tabungan juga.
Ada solusi yang tepat agar uang tabungan kita tidak terkuras oleh biaya admin, diantarannya:
1. Menabung di Bank Syariah Indonesia (BSI)
Perlu dicatat, Bank Syariah punya dua akad tabungan, pertama akad Wadiah, dan yang kedua akan Mudharabah. Jika tidak ingin ada biaya admin, saat pembukaan rekening syariah sebaiknya pilih akad Wadi'ah.
Jadi, setiap bulan uang anda akan aman dari pemotongan biaya. Alias sama seperti nyimpan uang di bawah bantal. Bedanya uang lebih aman, anda punya buku tabungan, ATM, dan bisa menggunakan fitur SMS Banking, e-Banking dan m-Banking.
2. Menabung di Bank Jago
Bank Jago bisa menjadi alternatif menabung tanpa dibebankan biaya admin. Pendaftarannya gampang karena bisa via online. Tidak perlu datang ke bank lagi.
Supaya tidak kena biaya admin, saat mendaftar pilih paket bunga 0%. Setelah itu beres, kita punya kartu ATM, mobile Banking, bisa transfer kemana saja tanpa biaya admin, dan yang pasti uang tidak terkuras oleh pajak admin dari bank (gratis).
3. Investasi di Bibit
Daripada uang tabungan tidak dipakai untuk jangka panjang, lebih baik kita alihkan ke investasi reksadana yang minim resiko, yaitu di Bibit.
Caranya kita pilih produk Pasar Uang dan Obligasi saja. Jangan pilih saham. Karena harga saham sering kali fluktuatif, tidak konsisten, kadang naik kadang turun terlalu dalam. Bukannya untung, nanti malah rugi dan degdegan.
Sementara jika kita investasi di reksadana Pasar Uang dan Obligasi, uang kita akan terus berkembang dan mendapat imbal hasil. Walaupun tidak sebesar keungtungan di saham, tapi uang kita lebih aman dan lebih menguntungan dibanding menabung di bank biasa.
4. Menabung di Dompet Digital
Malas buka tabungan atau rekening bank, kita bisa manfaatkan Dompet Digital (E-Wallet). Ada banyak aplikasi yang bisa kita pilih, mulai dari Dana, Shopeepay, Ovo, Gopay, Oy!, dll.
Tinggal install aplikasinya, mendaftar, dan isi saldonya setiap bulan. Jadi, tanpa bank pun kita tetap bisa menabung. Terutama buat anak di bawah umur, bisa menggunakan cara ini.
Cara isi saldonyapun sangat mudah, bisa lewat Alfamart, Alfamidi, Indomaret, bahkan lewat konter pulsa juga bisa.
Demikian cara mengatur uang agar bisa menabung setiap bulan, semoga kita bisa menerapkannya dalam kehidupan, sehingga bisa bermanfaat untuk masa depan.
Terakhir, jangan lupa berinfaq dan bersedekah ya. Karena harta yang sesungguhnya yang kita miliki adalah harta yang kita sedekahkan ke orang lain.