Saifullah.id - Rumah tempat tinggal dan Toko tempat usaha merupakan dua hal yang sering diusik oleh Jin yang disuruh oleh tukang sihir karena ada yang merasa dengki maupun iri dengan kenikmatan yang dianugerahkan Allah kepada kita.
Sebagai seorang Muslim, sudah sepantasnya kita berlindung kepada Allah yang Maha Kuasa atas segala apapun yang menimpa kita, karena hanya kepada-Nya tempat kita bergantung dan memohon pertolongan.
Kapan Kita Harus Meruqyah Rumah?
Ruqyah rumah bisa dilakukan kapan saja meskipun tanpa ada gangguan, tujuannya tentu sebagai perlindungan diri dan keluarga agar selalu damai di dalamnya. Namun, ruqyah rumah menjadi sangat penting jika:
- Ada gangguan yang tidak biasa
- Ada hawa yang berbeda saat masuk ke rumah
- Sakit parah ketika di rumah, saat keluar rumah sakitnya hilang atau berkurang
- Sering mimpi buruk dan melihat sesuatu yang ghaib di dalam rumah
Kapan Kita Harus Meruqyah Toko / Warung?
Toko, Warung, Restoran, atau Rumah Makan seringkali jadi sasaran empuk dari kompetitor dengan mengirimkan sihir ke dalamnya agar tidak terlihat oleh pelanggan yang melewat, sehingga menyebabkan sepi dari pengunjung. Persaingan tidak sehat seperti ini harus kita tangkal apalagi terlihat tanda-tanda berikut:
- Toko awalnya ramai, tapi tiba-tiba sepi tanpa sebab yang jelas
- Ada kejadian aneh di toko, misalnya pelanggan selalu merasa toko kita tutup padahal selalu dibuka
- Uang hilang tiba-tiba padahal sudah dijaga dengan ketat
Menghidupkan Ibadah
Sebelum meruqyah rumah, toko, atau tempat yang dirasa bermasalah. Ada baiknya terlebih dahulu kita menghidupkan ibadah di tempat tersebut dengan menyediakan tempat wudhu, tempat sholat, tempat membaca Al-Qur'an, agar tempat tersebut tidak seperti kuburan.
Ajaklah anggota keluarga atau karyawan untuk sholat tepat waktu dan membaca Al-Qur'an setiap hari. Sehingga rumah dan usaha yang dijalankan lebih berkah dan mendapat cahaya dari Allah.
Membuat Air Ruqyah Pelindung Rumah / Toko
Jika masih terdapat gangguan, ikhtiar kita selanjutnya adalah membuat air Ruqyah yang akan di percikkan atau di semprotkan ke sekeliling rumah maupun toko.
Cara Membuat Air Ruqyah
Bahan-bahan:
- Siapkan air secukupnya (1 ember / 1 baskom) tergantung luas rumah / toko
- Siapkan alat semprot jika ada (misal bekas parfum) supaya hemat air dan hasilnya lebih merata. Jika tidak ada pakai percikan jari juga tidak apa-apa
Langkah Meruqyah
- Niatkan dalam hati ingin meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan jin dan sihir yang ada di rumah / toko melalui perantara ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan pada air
- Ta'awudz (Baca 1x)أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِArtinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”
- Al-Fatihah ayat 1-7 (Baca 1x)بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖArtinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus,(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
- Al-Baqarah: 1-5 (Baca 1x)الۤمّۤ ۚ - ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ - الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ - وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ - اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." - Al-Baqarah: 102 (Baca 1x)وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu." - Al-Baqarah: 255 (Baca 1x)اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُArtinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."
- Al-Baqarah: 285 (Baca 1x)اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُArtinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
- Al-Baqarah: 286 (Baca 1x)لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَArtinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Rasulullah bersabda:
“Bacalah ‘dua tangkai bunga indah’, yakni surat al-Baqarah dan Ali ‘Imran. Sebab, keduanya akan datang pada hari Kiamat laksana penaung, atau seperti awan pelindung, atau seperti kelompok burung yang membeberkan sayap-sayapnya dan membela pembaca keduanya. Maka bacalah surat al-Baqarah, sebab di dalamnya terdapat keberkahan. Sedangkan meninggalkannya adalah kerugian. Bahkan, para pelaku kebatilan (para ahli sihir) pun tak mampu menembusnya,” (HR. Ahmad). - Al-Ikhlas: 1-4 (Baca 3x)بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، اللَّهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌArtinya: “Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.’” (QS. Al-Ikhlash: 1-4).
- Al-Falaq: 1-5 (Baca 3x)بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِن شَرِّ مَا خَلَقَ، وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَArtinya: “Katakanlah: ‘Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai (waktu) Shubuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Serta dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”‘ (QS. Al-Falaq: 1-5).
- An-Naas: 1-6 (3x)بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِقُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - مَلِكِ النَّاسِۙ - اِلٰهِ النَّاسِۙ - مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِۖ - الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِArtinya: ”Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Rabb (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan (Ilah) manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada-dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.’” (QS. An-Naas: 1-6)Rasulullah pernah disihir oleh seorang Yahudi bernama Lubaid bin Asham. Ia menggunakan media pelepah kurma yang berisi rambut Rasulullah. Didalamnya juga terdapat beberapa gigi sisir dan 11 ikatan yang ditusuk jarum.Kemudian, Rasulullah membaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas. Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut.
- Tiup airnya. Lalu masukkan dalam semprotan. Semprotkan ke sekeliling rumah / toko, sudut kamar, pintu, dan tempat-tempat yang dianggap bermasalah. Niatkan untuk menghancurkan sihir, buhul, energi jahat, dan niatkan atas izin Allah dengan air itu kita membangun benteng perlindungan dari segala macam kejahatan makhluk yang telah Allah ciptakan.
- Jangan semprotkan air ruqiyah ke WC / Toilet.
Demikian Cara Membuat Air Ruqyah Pembenteng Rumah dan Toko Agar Tidak Diganggu Jin & Sihir. Semoga bermanfaat.