THE WOLF AND THE STORK
There was once a wolf who felt so hungry. He gulped down all his food as though his life depended on it. No wonder he had a chicken bone stuck in his throat! Luckily for him, a stork who happened to be passing nearby, heard his shrieks of pain, and she stopped, always ready to help wherever she could.
Just one look was enough for her to guess what had happened. At once, without saying a word or wasting anytime she site to work. It was going to be a very long and a very difficult job. But how could the stork help the greedy wolf?
At last, with the aid of her long beak, she got hold of the bone and pulled it out of the wolf’s throat.
Now, any other animal would have been glad to pay the stork for what she did. And, when the wolf began walking away, without even thanking her, she said as much. “You think I would pay you?” cried the wolf, finding his voice. “After digging into my throat with your long beak? You should be glad I don’t eat you, you ungrateful bird! Go away, and don’t get under my paws again!”
TERJEMAHAN
SERIGALA DAN BANGAU
Pernah ada serigala yang merasa sangat lapar. Dia menelan semua makanannya seolah-olah hidupnya bergantung padanya. Tidak heran tulang ayamnya tersangkut di tenggorokannya! Beruntung baginya, seekor bangau yang kebetulan lewat di dekatnya, mendengar jeritan kesakitannya, dan dia berhenti, selalu siap membantu di mana pun dia bisa.
Hanya satu tatapan saja sudah cukup baginya untuk menebak apa yang telah terjadi. Sekaligus, tanpa mengucapkan sepatah kata pun atau membuang waktu dia langsung bekerja. Itu akan menjadi pekerjaan yang sangat panjang dan sangat sulit. Tapi bagaimana bangau bisa membantu serigala yang rakus?
Akhirnya, dengan bantuan paruhnya yang panjang, dia memegang tulang itu dan menariknya keluar dari tenggorokan serigala.
Sekarang, hewan lain akan senang membayar bangau untuk apa yang dia lakukan. Dan, ketika serigala mulai pergi, bahkan tanpa berterima kasih padanya, dia berkata sebanyak itu. “Kamu pikir aku akan membayarmu?” teriak serigala, menemukan suaranya. “Setelah menggali tenggorokanku dengan paruh panjangmu? Kamu seharusnya senang aku tidak memakanmu, dasar burung yang tidak tahu berterima kasih! Pergi, dan jangan berada di bawah kakiku lagi! "
PENJELASAN
Paragraf pertama menjelaskan awal kejadian saat tulang tersangkut di tenggorakan serigala dan saat bangau tidak sengaja melihat kejadian itu.
Paragraf kedua menjelaskan bahwa bangau berusaha membantu serigala secara spontan. Artinya hanya dengan melihat kejadian, tanpa berkata apa-apa, tanpa membuang waktu, dan tanpa memikirkan keselamatan dirinya karena serigalah terkenal hewan yang buas yang bisa saja memakan bangau setelah dibantu. Saking bangau memiliki sifat baik yang senang membantu tanpa pandang bulu.
Paragraf ketiga menjelaskan kejadian saat tulang yang sangkut berhasil di keluarkan dari tenggorokan serigala.
Paragraf keempat menggambarkan bahwa serigala sombong dan tidak mau berterima kasih padahal sudah dibantu dalam kesulitan. Serigala tersebut malah membolak balikkan fakta dengan menuduh bangau yang tidak tahu berterima kasih karena serigala tidak memakannya. Setelah itu serigala mengusir bangau agar segera pergi.
KESIMPULAN
Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa kita harus mencontoh sikap bangau, yaitu mau membantu orang lain yang dalam kesulitan tanpa perlu memandang siapa dia.
Ingat kata pepatah, apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai nanti.
Berbuat baik, akan dibalas dengan kebaikan dan tidak mesti harus dari orang yang kita tolong. Bisa jadi pertolongan itu bisa datang dari orang lain yang tidak kita kenal.
Selain itu, kita tidak boleh seperti serigala. Sudah ditolong malah tidak bersyukur dan tidak berterima kasih. Ingat, kesombongan hanya akan merugikanmu dan mempermalukanmu suatu saat nanti.
Bahkan di dalam agama, kesombongan itu diibaratkan api yang memakan kayu bakar. Artinya kesombongan akan menghapus nilai kebaikan yang pernah kita perbuat sebelumnya. Semoga tulisan ini bermanfaat.