Awalnya aku membencimu, selalu memandang buruk yang kau lakukan
Karna, yang ku tau kau selalu pergi jauh meninggalkanku
Dan kembali dengan menebar marah padaku
Tapi…
Itu hanyalah dulu, disaat ku belum mengenal hatimu
Saat jiwaku masih ego, tak berpikir dengan filsafat
Namun, yang ku tau sekarang, kaulah cinta pertamaku
Aku terjatuh pada cintamu yang dalam, yang suci dan hangat
Hatiku baru melihat hal sesungguhnya
Bahwa kau punya cinta yang besar untukku
Kaulah cinta pertamaku
Meski ku bukan cinta pertamamu
Aku takkan merasa diduakan akan cintamu, karna kau telah adil membagi cintamu
Walau terkadang, aku melihat kau tak bisa hidup tanpa bidadarimu itu
Dan aku, tak bisa hidup tanpa cintamu
Ayah, ma'af...
Aku yang sering melukai hatimu, membuatmu kecewa
Akukan menjaga cintaku padamu hingga akhirnya... Seseorang yang kau nilai pantas
Datang padamu memintaku...
Dan ku berharap aku kan mendapatkan kembali cinta sepertimu,
Walau ku tau takkan ku temui cinta yang luar biasa selain yang kudapat darimu (Siti Mulyani)