7 Mental Yang Membuat Anda Menderita

Setiap kali anda cendrung ingin melakukan 7 mental yang membuat menderita, coba anda ingat lagi apa yang telah anda tulis dan syukuri
7 Mental Yang Membuat Anda Menderita
Penderitaan dan kesehatan datangnya dari diri sendiri. Kita tidak bisa mengharapkan tubuh kita kurus tapi orang lain yang disuruh diet. Kita tidak bisa mengharapkan perut kita six packs sementara orang lain yang kita suruh sit up. Jadi, kalau kita ingin bahagia, kita tidak bisa mengharapkan orang lain membahagiakan kita.

Ada 7 mentalitas yang bisa membuat kita menderita. Penderitaan ini bisa saja dialami oleh semua orang termasuk oleh ibu rumah tangga, pelajar, pengusaha, suami, istri ataupun siapapun anda.

1. Perfeksionis

Perfeksionis ini hidupnya sangat menderita. Sebab hal yang sudah bagus masih saja terlihat jelek. Hal yang luar biasa masih terlihat biasa-biasa saja baginya. Semua harus sempurna sampai ke detail-detailnya. Hal ini terkadang membuatnya sulit tidur ketika memiliki ganjalan di hati, entah itu karena pekerjaan yang belum selesai, atau hanya karena ada barang yang tidak sesuai tempatnya di kamar.

Jadi, orang perfeksionis terlalu melihat ke detail kecil dibanding melihat garis besar. Sehingga mereka ingin semuanya terlihat sempurna meskipun kesalahan yang terjadi tidak begitu penting. Berhati-hatilah dengan sifat perfeksionis karena membuat kita kurang bersyukur dan terlalu fokus pada masalah kecil.

2. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Setiap orang pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan fokus pada kekurang kita, tapi fokuslah pada kelebihan yang kita punya. Jangan pernah membandingkan kekurangan kita dengan kelebihan orang lain karena ini akan membuat kita stress. Misalnya kita tidak bisa bernyanyi, maka jangan bandingkan diri kita dengan Nissa Sabyan. Mungkin Nissa Sabyan jago dalam bernyanyi namun bisa jadi kita lebih hebat di sisi lainnya, seperti bermain gitar atau menciptakan lagu.

Membandingkan kelebihan dan kekurangan itu tidak adil, karena setiap manusia terlahir dengan latar belakang yang berbeda dan keahlian yang berbeda pula. Jika memang kita tidak tahu dimana bakat yang kita punya, cobalah mencarinya, bukan justru membandingkannya.

3. Meragukan Tuhan dengan Mengkhawatirkan Masa Depan

Terlalu takut mengambil resiko sehingga seolah meragukan Tuhan. Mengkhawatirkan masa depan hanya akan membuat Anda sulit tumbuh dan menderita bahkan mati sebelum dikubur. Ketakutan merekrut orang misalnya, hanya karna takut ditipu, dibohongi, atau menusuk dari belakang. Orang seperti ini selalu membayangkan yang jelek-jeleknya daripada menyerahkan kekhawatiran kepada Tuhan.

4. Membandingkan Kelebihan Diri dengan Kelemahan Orang Lain

Pada point nomor 2 tadi ada orang yang membadingkan kelemahannya dengan kelebihan orang lain sehingga dia stress menghadapi hidup. Sementara pada point nomor 4 ini sebaliknya. Dia justru membandingkan kelebihannya dengan kelemahan orang lain sehingga senang menjelek-jelekkan orang di sekitarnya. Mereka senang membahas keburukan orang, meskipun di awal memang anda senang melakukan hal itu, tapi lambat laut hal ini akan berakibat anda akan di kelilingin oleh orang negatif. Seleksi alam pasti berlaku, yang jahat akan berteman dengan orang jahat pula.

5. Hobi Mengeluh

Suka mengeluh sama artinya tidak puas dengan apapun dengan sekeliling kita. Panas sedikit mengeluh, macet mengeluh, pemerintah kurang sedikit dia juga mengeluh. Anda harus berhati-hati karena mengeluh adalah bagian dari sifat yang akan membuat anda menderita.

6. Suka Menyalahkan

Suka menyalahkan adalah teman dekatnya mengeluh, segala hal yang kurang baik dengan mudahnya dia menyalahkan orang lain. Orang seperti ini suka mencari alasan atas kekurangan diri sendiri. Misalnya omset turun dia mulai menyalahkan pemerintah, menyalahkan dollar turun, menyalahkan bisnis online, dan menyalahkan karyawan. Padahal apapun yang terjadi pada kita, kesalahan terbesarnya itu merupakan kesalahan diri kita sendiri.

7. Possessive / Controlling

Possessive / Controlling mirip-mirip dengan perfectionist, tapi perfectionist melekat pada pekerjaannya sedangkan possessive/ controlling terletak pada orangnya. Misalnya orang pakai baju yang tidak dia sukai, dia langsung menyuruh untuk menggantinya. Sehingga orang disekitarnya merasa tidak nyaman di dekatnya. Sifat ini sebenarnya juga membuat dirinya tidak nyaman.

Oleh sebab itu kita harus menghindari ketujuh sifat di atas dengan cara lebih fokus pada kelebihan daripada kekurangan. Bagaimana cara implementasinya? Coba anda buat jurnal bersyukur setiap ingin tidur. Misalnya anda menuliskan:
  • Saya bersyukur hari ini saya diberikan kesehatan
  • Saya bersyukur hari ini saya bertemu orang-orang pintar
  • Saya bersyukur hari ini saya mendapat ilmu baru untuk menjalani hidup lebih baik
  • Saya bersyukur hari ini anak saya hari ini sehat
Selain itu kita bisa juga menulis inventory kekuatan, contohnya:
  • Saya pintar berbisnis
  • Saya pintar masak
  • Saya pintar membuat humor
  • Saya pintar mengelola uang
Setiap kali anda cendrung ingin melakukan 7 mental yang membuat menderita, coba anda ingat lagi apa yang telah anda tulis dan syukuri. (Tom)

Mau donasi lewat mana?

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

Mandiri - Saifullah (1460019181044)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.

Penulis

Saifullah.id
PT Saifullah Digital Advantec

Posting Komentar

Popular Emoji: 😊😁😅🤣🤩🥰😘😜😔😪😭😱😇🤲🙏👈👉👆👇👌👍❌✅⭐