Seorang ustadz yang biasa dikenal orang dengan UAH atau Ustadz Adi Hidayat Lc,. pernah berkata dalam kajiannya " Kehidupan manusia di muka bumi ini sangat lah fana dan sebentar hanya berkisar antar Adzan dan Sholat " Maksudnya yaitu ketika bayi baru lahir diadzani dan ketika mati disholati. Dan tidak ada satu orang pun yang bisa lari dari kematian tersebut, jika kematian sudah mau datang tak akan pernah bisa di tunda walau sedetik pun dan tidak bisa pula diumajukan meski hanya sedetik juga.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
" Katakanlah : sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu. Kemudian kamu akan di kembalikan kepada (Allah SWT) yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia (Allah SWT) beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan " (Q.S. Jumu'ah :8).
Dimana pun dan kapan pun kematian itu akan datang menemui kita, entah dalam keadaan siap atau tidak kita tidak bisa menolaknya. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui batas ajal mereka, dan tidak satu orang pun yang bisa mengetahui umur orang lain juga. Semua nya ada dalam rahasia Allah SWT tuhan Yang Maha Esa, dan Dia lah yang mempunyai kehendak dan kuasa atas semuanya termasuk kehidupan kita di dunia ini
"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh " (Q.S. An-Nisa' :78).
Firman Allah SWT dalam yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan yang namanya mati manusia, hewan, tumbuhan, jin, bahkan malaikat sekalipun semua sudah Allah SWT tentukan waktu dan tempat tibanya ajal pada mereka semua yang termasuk makhluk yang bernyawa ciptaan Allah SWT.
Adapun ada sebagian orang dari sejak zaman dahulu hingga sekarang yang memungkiri adanya kematian, sebut saja Firaun aktor utama dalam pembuatan piramida di mesir pernah mengaku hidupnya kekal dan abadi dan bahkan sampai menentang Allah SWT, namun tidak lama dari itu dia mati di telan lautan ketika dalam pengejaran Nabi Musa AS di laut merah. Itu membuktikan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.
Berapa usia manusia rata-rata? ialah berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Hal ini dinyatakan dalam berbagai riwayat hadist Rasulullah Saw. Salah satunya diriwayatkan oleh Muhammad ibn al-Musayyab ibn Ishaq. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,
“Usia umatku berkisar antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit sekali di antara mereka yang melebihi usia tersebut.” (HR. Ibnu Majah: 4236, Syaikh Al Albani mengatakan: hasan shahih)
Ibnu Arafah (salah seorang perawi hadist ini) mengomentari, “Aku termasuk salah seorang dari yang sedikit itu.” (Shahih Ibni Hibban. Muhammad meriwayatkannya dari Ibnu ‘Arafah, dari al-Muharibi, dari Muhammad ibn `Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah). Jadi kehidupan manusia di dunia ini sangat lah singkat, jikapun ada yang berumur lebih itu hanya bonus dari Allah SWT.
Hal yang terpenting bukan lah berapa umur kita? Akan tetapi yang terpenting adalah apa yang akan kita bawa setelah kita mati dan berada di alam selanjutnya? Sedangkan kehidupan selanjutnya itu sangat lah kekal berkepanjangan.
Di dalam ajaran islam dan ajaran sebagian agama lainnya setelah manusia meninggal maka alam selanjutnya nya yaitu alam kubur, alam dimana kita menunggu proses penghakiman segala perbuatan kita selama hidup yang akan menentukan nasib kita di alam selanjutnya yaitu alam akhirat.
Di alam akhirat itu sendiri ada 2 yang akan menjadi tempat manusia setelah alam kubur dan penghakiman yaitu Surga dan Neraka, yang sering kita dengar selama ini Surga adalah tempat yang sangat indah khusus untuk tempat tinggal manusia-manusia yang selama hidupnya selalu berbuat baik dan kebaikannya mengalahkan timbangan perbuatan buruknya. Sedangkan Neraka ialah tempat yang amat mengerikan berisi api yang sangat panas hingga berwarna hitam serta binatang-binatang buas menyeramkan yang ditugaskan dan siap untuk memberi pelajaran kepada manusia yang semasa hidupnya lebih banyak perbuatan buruknya sehingga timbangan buruknya melebihi timbangan perbuatan baiknya.
Jadi apapun yang kita perbuat selama di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan meskipun perbuatan sekecil biji sawi, jika kita semua sudah tahu akan hal tersebut lalu apa yang membuat kita masih hidup dengan kelalaian di dunia ini? Semuanya akan berakhir. Jika umur kita saat ini sudah menginjak 25 tahun jadi jika jatah umur kita 60 tahun berarti saat ini waktu kita tinggal 35 tahun, jadi bergegaslah siapkan semua karna kita juga tidak akan tau kapan dan dimana kita menghembuskan nafas terakhir kita.
Dalam hadist lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda,
“Barangsiapa yang diberikan usia 60 tahun oleh Allah, maka Allah tidak lagi menerima alasan-alasannya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hazim dari ayahnya, dari Sa’id, dari Abu Sa’id al-Khudri, dari Abu Hurairah).
Maksudnya, Allah mencela orang yang menyia-nyiakan panjang usianya dengan hal hal yang tidak berguna. Jika di akhir usianya, orang itu banyak berangan dan beralasan, misalnya dengan berkata, “Sekiranya Allah memanjangkan umurku lagi niscaya aku bisa lebih banyak melakukan kebaikan,” maka ucapannya ini tidak akan pernah diterima Allah SWT. Allah SWT sudah menutup baginya pintu alasan apapun. Erat kaitannya dengan masalah tersebut, Allah Swt. juga berfirman dalam Al-Quran:
"Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi arang-orang yang zalim seorang penolong pun." (QS. Fathir: 37).
Menurut Ibnu Katsir, para ahli tafsir berbeda pendapat tentang batas umur yang dimaksud dalam ayat itu. Ali ibn Husain Zainal Abidin r.a. berpendapat, “Batas umur yang dicukupkan Allah untuk berpikir dalam ayat di atas adalah 17 tahun.” dan masih banya pendapat ahli tafsir lagi yang lainnya. Jadi setiap apa yang akan hendak kita lakukan harus lah kita fikirkan terlebih dahulu sebab yang akan terjadi di kemudian hari, karna sudah jelas apapun yang telah kita perbuat tidak ada gunanya di sesali. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita hingga akhir hayat nanti. (Putra Zaid AS)