Ciri-Ciri Pembeli Goblok yang Bikin Penjual Mengelus Dada

Sebagai penjual, menghadapi pembeli seperti ini memang bagian dari risiko berjualan. Namun, dengan menetapkan aturan yang jelas dan tegas, setidaknya

Dalam dunia jual beli online, penjual pasti akan menemui berbagai macam tipe pembeli. Ada yang sopan dan paham aturan, tapi ada juga yang benar-benar bikin pening kepala. Nah, berikut adalah ciri-ciri pembeli goblok yang kerap membuat penjual frustasi:


1. Tidak Membaca Deskripsi Produk

Salah satu kebiasaan buruk pembeli goblok adalah langsung bertanya tanpa membaca deskripsi produk. Misalnya, sudah jelas tertulis "Barang tidak termasuk baterai," tapi tetap saja ada yang bertanya, "Ini sudah termasuk baterai atau belum?". Kalau begini, penjual jadi harus menjawab hal yang sudah tertulis berulang kali.


2. Mendebatkan Aturan yang Jelas Tertulis di Deskripsi

Aturan sudah tertulis jelas, tapi tetap saja ada yang berusaha berdebat. Contoh klasik: "Barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan." Tapi ketika barang sudah sampai, tiba-tiba pembeli ingin retur dengan alasan sepele. Ketika dijelaskan, malah berdebat panjang lebar seolah-olah aturan bisa berubah hanya karena keinginan mereka.


3. Membandingkan Aturan di Toko Kita dengan Toko Orang Lain

"Kok di toko sebelah bisa gratis ongkir? Kok di toko lain bisa bayar di tempat?" adalah pertanyaan yang sering keluar dari pembeli seperti ini. Setiap toko punya kebijakan sendiri, dan tidak semua aturan harus sama. Kalau toko sebelah lebih cocok, kenapa tidak belanja di sana saja?


4. Menyetujui Aturan yang Tidak Sanggup Dipatuhi

Saat checkout, pembeli sudah mencentang bahwa mereka menyetujui semua ketentuan. Tapi setelah transaksi selesai, mereka mulai mengeluh. Contohnya: "Saya setuju dengan aturan pre-order 14 hari, tapi kok barang saya belum sampai setelah 3 hari?" Kalau memang tidak sabar, kenapa menyetujui aturan pre-order sejak awal?


5. Melanggar Perjanjian Padahal Baru Saja Disetujui

Yang lebih parah lagi, ada pembeli yang sudah menyetujui syarat dan ketentuan, tapi tetap melanggarnya. Misalnya, sudah sepakat untuk tidak membatalkan pesanan setelah pembayaran, tapi tetap meminta pembatalan tanpa alasan yang jelas. Hal seperti ini sangat mengganggu operasional penjual dan bisa membuat bisnis jadi kacau.


Kesimpulan

Sebagai penjual, menghadapi pembeli seperti ini memang bagian dari risiko berjualan. Namun, dengan menetapkan aturan yang jelas dan tegas, setidaknya kita bisa meminimalisir interaksi dengan mereka. Untuk pembeli, ada baiknya lebih menghargai aturan yang sudah ditetapkan oleh penjual dan membaca deskripsi sebelum membeli. Dengan begitu, transaksi bisa berjalan lancar tanpa drama yang tidak perlu.

Mau donasi lewat mana?

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

Mandiri - Saifullah (1460019181044)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.

Penulis

Saifullah.id
PT Saifullah Digital Advantec

إرسال تعليق

Tulis komentar anda di bawah ini, lalu centang Beri Tahu Saya agar mendapatkan notifikasi saat kami membalas, lalu tekan PUBLIKASIKAN